Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

Bahagia dari mana datangnya?

Kemarin, sebelum tidur, sempat ditanya tentang "3 hal yang membuatmu bahagia hari ini". Otomatis, aku langsung track back aktivitas seharian yang aku lakuin dan coba inget-inget hal-hal yang bikin perasaanku seneng, atau minimal yang bikin senyum itu apa. Dalam sehari, aku cuma inget kalo di hari itu cuma ada 1 orang stranger yang ternyata sadar kalo aku udah pindah rumah. Padahal, aku pikir, ya, ngga akan ada yang tahu kalo ngga aku sendiri yang bilang. Agak creepy , sih, ya... tapi entah, kemarin itu adalah hal yang membuatku bahagia, karena ternyata aku bisa diingat oleh orang lain. Sejujurnya, waktu itu juga aku ngga merasa bahagia-bahagia banget. Dan, benar... ternyata itu bukan bahagia yang sesungguhnya. Jawaban dari pertanyaan di awal tadi, sebenarnya sederhana. Dengan menyadari hal-hal sekitar, berterima kasih kepada diri sendiri maupun orang lain saja   itu sudah cukup. Sepele, kan? Tapi, kenapa bisa? Itu ada hubungannya dengan manusia itu sendiri, yaitu hormon keba...

Pesan

Ini sepele, tapi buatku hal ini adalah hal yang bisa kita lihat untuk menilai karakter seseorang. Teks pesan. Pagi ini--bukan, sebenarnya sudah berawal dari 2 hari yang lalu, saat siang hari--ada sebuah chat masuk ke WhatsApp yang diawali dengan pertanyaan: "Mba, sibuk ga?" Besoknya aku baru membalas balik, bilang seadanya kalau akhir-akhir ini sibuk karena skripsi. Terus, aku tanya ada apa. Dan, chat berlanjut kira-kira seperti ini. "Aku mau tanya," "Mau tanya apa?" "Cara membuat portfolio wkwk," -- ketawa dalam bahasa tulisan. "Yang mau kamu tanyakan di bagian mananya?" "Apa aja yang perlu dimasukkan ke dalam portfolio? wkwk" -- masih ketawa dalam bahasa tulisan. "Ya terserah kamu." "Bingung." Dan berakhir dengan membiarkannya tanpa balasan. Mungkin kelihatannya ini seperti chat biasa, sebuah tanya-jawab yang lumrah diterima orang-orang. Tapi, ada beberapa hal yang mau aku coba bedah di sini. Hal yang ...