Trailed?

Tulisan kali ini terinspirasi dari percakapan kami kemarin sore. Setelah come back pake Instagram beberapa bulan yang lalu dan  memutuskan buat ngga nge-follow temen-temen sekelas, ada salah satu temanku yang akhirnya bertanya (lagi) tentang apa alasannya. Sejujurnya, menurutku hal kaya gini ngga perlu ditanyain ke si pemilik akun tentang alasan tersebut, sama halnya ketika kita kepo tentang kenapa dia cuma follow artis, arsitek-arsitek terkenal, atau bahkan cuma follow akun yang isinya video-video lucu. Because she/he had to decide what they want to look, as a user. Simpelnya, mereka berusaha buat mengontrol apa yang ingin mereka lihat, dengan harapan bisa nambah dampak positif buat dirinya yang mungkin ngga bisa mereka dapetin di dunia nyata, instead dianggep ansos (anti sosial), ngga update, dan kata-kata lain yang nge-underestimate orang tersebut.

Dan pertanyaan itu juga aku dapet beberapa kali, hingga akhirnya alasan ini bisa aku sampein ke dia yang kayanya merasa aku salah kalo ngga ngeliat tren-tren, atau perkembangan kerja temenku yang biasa mereka upload di story. Dia juga ngira, dengan aku ngelakuin hal ini, aku bakal left behind alias ketinggalan. What?

Simpelnya, I WONT life as a duck, yang cuma berani bergerak kalo lagi rame-rame dan jadi pengikut atas apa yang udah dilakuin bebek-bebek pendahulunya.

As a design student, makin kesini aku makin tahu esensi dari desain itu apa, bahwa sesuatu yang diciptakan berdasarkan tren adalah bukan satu-satunya hal yang benar. Tetapi, lebih dari itu, lebih dari hanya sekedar mengikuti ego sewaktu mendesain dan melupakan impact atau dampak dan kontribusi apa yang bisa kita ciptakan untuk lingkungan sekitar.
Ringkasnya, aku ingin hasil dari setiap desain atau karyaku nanti, sifatnya universal, ngga eksklusif buat orang-orang tertentu, semua orang bisa make dan menikmati. Desain itu juga perlu punya makna atau bahasa yang tersirat dari bentuk karya itu, dan harapannya semakin banyak orang yang paham tentang tujuan dari desain itu apa, yang akhirnya juga berdampak pada meningkatnya profesi desain, dan desainer pun jadi semakin dihargai oleh masyarakat. Sejauh ini, apa yang lebih penting dari sebuah desain yang bermanfaat, berguna, dan mampu meningkatkan taraf hidup orang banyak?

Dan, kembali lagi. Trailed ngga-nya diri kita, itu tergantung pada visi, idealis, dan tujuan yang kita punya. Selama kalian punya visi, idealis, dan tujuan yang jelas, aku percaya apapun jalan yang kita tempuh, mau cepat atau lambat, pasti akan berhasil suatu saat nanti. Sesuatu yang kita ciptakan untuk orang banyak, akan selalu menang, di manapun tempatnya. Prinsip dan kepercayaan ini yang ngebuat aku ngga gampang menyerah dan kemakan sama omongan orang lain, yang ngebuat aku terus bertahan untuk menjalani kehidupan saat ini akan masa depan yang sedang aku bangun.

Jadi, bersemangatlah!

Popular Posts

Thank you, 2021

Menyusuri Lorong Kehidupan: Pencarian Terang di Tengah Kegelapan

Menerima kegagalan