Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

Daring

Daring, adalah kata bahasa Indonesia dari online, yang berarti dalam jaringan, terhubung melalui jejaring komputer, internet, dan sebagainya (KBBI). Pada masa pandemi seperti saat ini, semua kegiatan, baik yang berhubungan dengan akademisi, pekerjaan, bahkan pertemuan-pertemuan hampir 90% dilakukan secara daring, melalui internet. Aku sadar betul, bagaimana teknologi daring ini mengubah hampir 180 derajat kehidupan manusia, terutama bagi masyarakat Indonesia. Pertama, akhir-akhir ini mulai banyak UMKM baru yang lahir pada saat keadaan krisis pandemi. Mereka mamnfaatkan teknologi daring untuk memulai sebuah usaha, promosi, dan menghasilkan uang. Aku yakin, ini memang tidak mudah. Aku melihat beberapa tahun belakangan, masyarakat Indonesia banyak yang masih mengandalkan tenaga konvensional, menyiapkan segala sesuatunya secara manual, bahkan dalam teknik promosinya pun masih menggunakan brosur dan media cetak lainnya. Saat ini, semuanya sudah tergantikan. Bagiku sendiri, ini merupakan seb

Harapan

Pernahkah kita berpikir sejenak, mengapa kita masih bisa bertahan hingga saat ini? Apakah itu karena makanan yang kita makan sehari-hari? Atau rasa haus akan kebutuhan sosial manusia, yang akhirnya memaksa kita untuk terus hidup hingga detik ini. Pernahkah kita bertanya, siapa sosok yang paling berpengaruh di dalam hidup kita? Apakah itu orang tua kita, saudara, guru, teman, atau... pasangan? Siapapun itu... dia lah alasan kita untuk dapat bertahan hingga sejauh ini. Tapi, bagiku, semua hal itu ada berada di urutan nomor dua. Sebisa mungkin, aku selalu ingin menempatkan diriku sendiri, jiwa ini, yang sudah melekat selama 21 tahun di dalam raga ini untuk selalu menjadi prioritas dan alasan mengapa hingga saat ini aku masih hidup dan bertahan. Segala kesulitan dan rintangan yang berhasil kami―raga dan jiwa ini―lalui bersama... tentu dengan dukungan beberapa pihak yang kadangkala menyertai. Sudah 21 tahun, kami bersama menapaki setiap jalan yang samar-samar terlihat oleh mata, kadang tert

Sisi dua

Manusia dibekali 2 bagian otak, otak kiri dan kanan. Semuanya benar, tidak ada yang salah. Mereka bekerja sesuai porsinya. Mereka tidak bisa dipaksa untuk bertukar posisi, tapi salah satunya bisa menunjukkan dominasinya. Manusia memiliki dua sisi anggota tubuh; mata kanan dan kiri, tangan kanan dan kiri, kaki kanan dan kiri, dan sebagainya. Katanya, mereka bisa melihat karakter orang dengan mudah hanya dengan melalui dominasi anggota tubuhnya―kiri atau kanan. Tidak ada yang buruk, semuanya baik, tujuannya diciptakan kanan dan kiri adalah untuk saling membantu. Lantas, kenapa ada istilah "makan dengan tangan kiri lebih buruk", apakah karena penggunannya yang berbeda? Oh... iya, mereka punya porsi sendiri yang tidak bisa ditukar. Aku mengerti. Sama dengan kodratnya manusia yang diberi dua sisi anggota tubuh―kiri atau kanan. Manusia juga dihadapkan dengan pilihan-pilihan yang sangat luas, dengan hasil dari panjang dikali lebar (matematika). Pilihannya adalah benar atau salah...

Satu minggu negatif

Akhir-akhir ini aku merasa aneh lagi... aku benci saat diriku tiba-tiba merasa sangat buruk dan tidak berguna. Sudah kesekian kalinya, dan sesi ini pertama kalinya pada tahun ini.  Mungkin ini karena interaksi yang sudah terjadi, orang-orang yang menaruh harapan tinggi kepadaku dan aku merasa ingin selalu menyerah. Apa penyebabnya... mungkin semuanya kesalahanku. Kenapa... aku tidak tahu. Aku ingin hidup tanpa tuntutan. Tapi, aku takut jika ini hanya ilusi yang akhirnya menjerumuskan. Apakah aku egois? Egois kata yang terdengar buruk, tapi manusia pasti memilikinya sebagai cara hidup mereka bertahan. Aku ingin hidup dengan perasaan tanpa ego jika bisa. Aku ingin hanya memiliki perasaan empati dan selalu membantu orang lain. Aku ingin menghilangkan rasa bersalah dan tidak berguna. Tapi..., nyatanya tidak bisa. Aku tetap memiliki ego yang mengharuskan untuk mengurus diri sendiri di samping peduli dengan orang lain.  Menjadi manusia itu rumit.  Kadang, aku dengan sangat menyesal menyadari