Daring

Daring, adalah kata bahasa Indonesia dari online, yang berarti dalam jaringan, terhubung melalui jejaring komputer, internet, dan sebagainya (KBBI). Pada masa pandemi seperti saat ini, semua kegiatan, baik yang berhubungan dengan akademisi, pekerjaan, bahkan pertemuan-pertemuan hampir 90% dilakukan secara daring, melalui internet. Aku sadar betul, bagaimana teknologi daring ini mengubah hampir 180 derajat kehidupan manusia, terutama bagi masyarakat Indonesia.

Pertama, akhir-akhir ini mulai banyak UMKM baru yang lahir pada saat keadaan krisis pandemi. Mereka mamnfaatkan teknologi daring untuk memulai sebuah usaha, promosi, dan menghasilkan uang. Aku yakin, ini memang tidak mudah. Aku melihat beberapa tahun belakangan, masyarakat Indonesia banyak yang masih mengandalkan tenaga konvensional, menyiapkan segala sesuatunya secara manual, bahkan dalam teknik promosinya pun masih menggunakan brosur dan media cetak lainnya. Saat ini, semuanya sudah tergantikan. Bagiku sendiri, ini merupakan sebuah kemajuan yang dapat membuat masyarakat Indonesia lebih peka dan adaptasi terhadap perkembangan zaman.

Memang benar, dalam keadaan sulit, pikiran kita akan lebih mudah untuk mengekspansi kemampuannya dalam mencari solusi ke hal yang positif, menggerakkan segala kemampuan untuk mencari jalan keluar. Tapi, walaupun juga terkadang tak jarang pikiran kita justru terhalang oleh balok hitam besar, menghalangi saraf-saraf untuk mengalir menemukan jalannya sendiri.

Dampak dari daring juga aku rasakan sebagai mahasiswa. Kira-kira sudah setahun kami dirumahkan, belajar dari rumah, meeting dari rumah, bahkan ujian hingga pameran karya juga dilakukan secara daring. Hal ini sedikit mengubah cara pandangku dalam menghadapi setiap hal yang terjadi di kampus, baik itu saat mengerjakan tugas, atau misalnya saja saat ini, saat nilai matakuliahku ada yang bermasalah.

Dulu, sebelum pandemi, aku akan dengan semangat datang ke kampus pagi-pagi, lalu bersedia meluangkan beberapa menit hingga jam hanya untuk menunggu dosen yang belum datang. Setelah itu, baru mulai berdiskusi dan menyelesaikan masalah bersama dosen. Mungkin, hal ini bisa memakan waktu hingga 3 jam lamanya. Bolak-balik mencari dosen, tandatangan, belum lagi kalau staf administrasi atau akademik fakultas sedang istirahat makan siang, dan sebagainya.

Tapi, saat ini sudah berbeda. Semuanya serba dimudahkan. Beruntungnya aku lahir di Indonesia--terlebih lagi berkuliah di kampus yang super santaaaiiii--yang di mana nomor-nomor dosen, bahkan wakil dekan, juga staf-staf administrasi mudah didapatkan (setidaknya di kampusku). Mahasiswa dengan mudah menghubungi pihak-pihak yang terkait tanpa harus datang ke kampus. Meminimalisir tenaga dan waktu. Jangan tanya tentang apa peran email pribadi... walaupun memang secara profesional adalah menghubungi pihak terkait melalui email mereka, tapi di kampus 'tercinta' ini, sepertinya hal itu kurang berlaku secara baik. Kurang instan lebih tepatnya.

Kalau dipikir-pikir, ternyata saat semuanya serba konvensional, itu sangat tidak efisien. Berapa banyak waktu yang terbuang saat menunggu pihak administrasi untuk kembali membuka loket pendaftaran KRS, yang padahal (jika dibandingkan dengan sekarang), mahasiswa bisa melakukannya hanya dengan mengirim email beserta berkas-berkas yang diperlukan. Walaupun juga, yang sangat menjengkelkan dari sistem daring ini adalah kampus masih belum bisa memperbaiki sistem birokrasinya yang sangaaatt lama dan rumit, yang menjadi masalah tersendiri dengan harapan dapat diperbaiki suatu saat nanti.

The game is changing. Kehidupan berubah, dinamis. Manusia dengan kemampuan yang sudah diberikan Tuhan harus mampu berpikir solusi terbaik dalam setiap masalah yang dihadapi. Saat dulu kita berpikir bahwa melakukan segala sesuatunya di rumah itu tidak mungkin, tapi nyatanya hingga saat ini kita masih bisa bertahan--dan kadang semuanya terasa lebih mudah dari yang dibayangkan (walaupun juga hal ini bisa saja tidak berlaku bagi beberapa profesi dan pekerjaan). Jadi, percaya saja, semua ada jalan keluarnya. Untuk itu, mari kita lihat, hal baru apalagi yang akan terjadi pada hari, bulan, dan bahkan tahun-tahun berikutnya, yang mungkin tidak kita sangka-sangka sebelumnya bahwa hal itu ternyata membawa kebaikan bagi diri kita.

Popular Posts

Thank you, 2021

Menyusuri Lorong Kehidupan: Pencarian Terang di Tengah Kegelapan

Menerima kegagalan