Thank you, 2021

2021 telah berakhir.

Hari ini, Senin, tepat tanggal 3 Januari 2022 di hari pertama masuk kerja, aku menulis ini.

Beberapa hari sebelum 2021 berakhir, aku menyempatkan diri untuk banyak berkontemplasi. Menyusun rencana, tujuan, dan mimpi yang perlu dicapai tahun selanjutnya. Entahlah... aku hanya menyusunnya secara abstrak tanpa tenggat waktu. Aku berusaha membuat diriku tetap fleksibel dengan segala kemungkinan yang ada.

Akhir tahun 2021, aku sangat mengimpikan studi lanjutan setelah sarjanaku. Aku berusaha mencoba pada kesempatan pertama walau gagal. Kesempatan kedua--aku masih menunggu hingga kini, pedoman itu--namun entah, rasanya sudah tidak ada minat lagi.

Pertengahan tahun 2021, aku memiliki masalah pada rasa percaya diri. Rasa tidak puas terhadap diri sendiri, begitupun dengan rasa aman. Walaupun pada pertengahan tahun lalu aku telah menemukan sosok yang menurutku tepat untuk menjadi partner, tapi entah, pertengahan tahun 2021 adalah saat-saat terpuruk dengan segala rasa tidak-tidak yang membelenggu.

Awal tahun 2021, pertama kalinya aku merasakan kebebasan. Bebas untuk memilih dengan kesadaran penuh. Bebas dari rasa takut. Bebas dari tekanan dan sugesti dari orang lain. Rasa bebas itu... menjadi titik awal perjalanan di tahun 2021 yang penuh dengan suka duka. Tidak banyak yang dapat diceritakan, tapi benar adanya... rasa bebas itu ada. Menjadi dewasa itu menyenangkan.

Sungguh, tahun 2021 adalah tahun yang untuk pertama kalinya berhasil aku lalui dengan penuh khidmat. Segala keputusan yang aku ambil di tahun 2021, tak akan pernah aku sesali. 2021 menjadi tahun 'guru'ku. Aku belajar banyak.

Melihat kembali ke diri sendiri, dengan usia awal 20-an, aku menyadari betapa berharganya hidup ini. Betapa berharganya masa-masa kini, masa-masa penuh kebebasan akan memilih. 2021-ku sangat berharga.

Mengintip kembali diriku pada akhir 2020, aku rasa kini, aku telah banyak berubah. Diriku di 2021 sudah lebih berani. 2021 membentukku menjadi manusia berhati baja. 2021 melatihku berdiri dan tak rentan jatuh saat bahaya menerpa. Walaupun dulu, akhir 2020 aku hidup tanpa membuat rencana dan resolusi--"apa itu resolusi? hanya omong kosong," pikirku--tapi kini, aku menuliskan beberapa--walau abstrak--rencana dan harapan yang ingin aku lakukan selama setahun kedepan.

Kuharap, aku bisa selalu hidup dalam penuh kesadaran.

2021, terima kasih...

Popular Posts

Menyusuri Lorong Kehidupan: Pencarian Terang di Tengah Kegelapan

Menerima kegagalan