Satu minggu negatif

Akhir-akhir ini aku merasa aneh lagi... aku benci saat diriku tiba-tiba merasa sangat buruk dan tidak berguna. Sudah kesekian kalinya, dan sesi ini pertama kalinya pada tahun ini. 

Mungkin ini karena interaksi yang sudah terjadi, orang-orang yang menaruh harapan tinggi kepadaku dan aku merasa ingin selalu menyerah. Apa penyebabnya... mungkin semuanya kesalahanku. Kenapa... aku tidak tahu. Aku ingin hidup tanpa tuntutan. Tapi, aku takut jika ini hanya ilusi yang akhirnya menjerumuskan.

Apakah aku egois? Egois kata yang terdengar buruk, tapi manusia pasti memilikinya sebagai cara hidup mereka bertahan. Aku ingin hidup dengan perasaan tanpa ego jika bisa. Aku ingin hanya memiliki perasaan empati dan selalu membantu orang lain. Aku ingin menghilangkan rasa bersalah dan tidak berguna. Tapi..., nyatanya tidak bisa. Aku tetap memiliki ego yang mengharuskan untuk mengurus diri sendiri di samping peduli dengan orang lain. 

Menjadi manusia itu rumit. 

Kadang, aku dengan sangat menyesal menyadari bahwa aku orang yang tidak pantas untuk apapun. Saat sedih, aku tidak tahu harus mengadu kepada siapa. Aku tidak memiliki tempat untuk mengadu... dan sepertinya dunia juga tidak peduli akan masalahmu. Mereka hanya ingin melihatmu selalu ceria. "Tolong telan sendiri masalahmu, aku tidak mau dengar." 

Lantas, siapa yang akan mendengarkanku? Apakah aku memang benar hidup di dunia yang seperti ini? Apakah aku memang tidak diperkenankan untuk berhenti sejenak? 

Ah, aku terbelenggu dengan pikiranku sendiri. Terjebak di dalamnya dan membentuk benang kusut. 

Tolong ajari aku bagaimana menjadi manusia yang benar...

__

*Untuk aku di masa depan, terima kasih sudah bertahan sampai saat itu. Saat ini, 23 hari di usiamu yang baru, kamu kembali merasa terpuruk. Ada dua kemungkinan yang akan terjadi, berjalan lurus terus atau memilih berbelok dan menjatuhkan diri. Apapun itu, terima kasih sudah bertahan. Saat ini, dirimu yang sekarang sedang berjuang  melawan pikiran negatifnya. Ini memakan waktu yang lama, tapi ia akan berhasil. Percayalah.

Popular Posts

Thank you, 2021

Menyusuri Lorong Kehidupan: Pencarian Terang di Tengah Kegelapan

Menerima kegagalan