Sisi dua

Manusia dibekali 2 bagian otak, otak kiri dan kanan. Semuanya benar, tidak ada yang salah. Mereka bekerja sesuai porsinya. Mereka tidak bisa dipaksa untuk bertukar posisi, tapi salah satunya bisa menunjukkan dominasinya.

Manusia memiliki dua sisi anggota tubuh; mata kanan dan kiri, tangan kanan dan kiri, kaki kanan dan kiri, dan sebagainya. Katanya, mereka bisa melihat karakter orang dengan mudah hanya dengan melalui dominasi anggota tubuhnya―kiri atau kanan. Tidak ada yang buruk, semuanya baik, tujuannya diciptakan kanan dan kiri adalah untuk saling membantu. Lantas, kenapa ada istilah "makan dengan tangan kiri lebih buruk", apakah karena penggunannya yang berbeda? Oh... iya, mereka punya porsi sendiri yang tidak bisa ditukar. Aku mengerti.

Sama dengan kodratnya manusia yang diberi dua sisi anggota tubuh―kiri atau kanan. Manusia juga dihadapkan dengan pilihan-pilihan yang sangat luas, dengan hasil dari panjang dikali lebar (matematika). Pilihannya adalah benar atau salah... tapi benar bisa juga salah, dan salah bisa juga benar. Perbedaannya, pilihan ini bisa ditukar, bisa diterjemahkan sesuai penafsiran manusia itu sendiri, sesuai tujuan, dan jalan yang akan diambil. Jangan lupa, ada juga resiko yang membuntuti di belakangnya.

Kenapa memilih itu susah... padahal pilihan ini hanya ada 2; benar atau salah. Ini atau itu. Yang mana? Jangan lupa, ada juga resiko yang membuntuti di belakangnya.

Apakah menentukan pilihan perlu bersekolah? Karena, sampai saat ini aku masih tidak pandai dalam melakukannya. Ada hal yang tidak dapat dilihat secara jelas di balik setiap pilihan yang diambil. Kata orang, justru pada bagian itulah hal serunya―saat kita tidak tahu apa yang akan terjadi di balik setiap pilihan yang diambil. Tapi... bukankah lebih baik kalau kita bisa meminimalisir resiko? Bukankah lebih baik jika kontras dapat dibedakan secara jelas sedini mungkin? Bukankah naluri manusia memang selalu ingin merasa aman?

Lalu, apa keputusannya?

Popular Posts

Thank you, 2021

Menyusuri Lorong Kehidupan: Pencarian Terang di Tengah Kegelapan

Menerima kegagalan