Keputusan: take it or leave it

Dalam 24 jam sehari, rasanya ngga ada detik-detik yang kita lewati tanpa sebuah keputusan. Mulai dari siang ini mau makan apa, sampai keputusan-keputusan besar yang menuntun kita mencapai suatu tujuan. Bahkan, setelah keputusan itu dibuat, masih harus membuat satu keputusan lagi, yaitu 'mulai' atau 'tunda'. 

Mulai, artinya kita siap akan segala konsekuensi dan rintangan di depan. Tidak ada keraguan. Kalaupun ada, dengan mudah bisa diatasi―atau minimal sudah ada skenario yang disiapkan. Sebaliknya, ragu menandakan bahwa masih ada banyak pertanyaan yang muncul dan belum terjawab. Belum ada rencana pasti, atau sekedar tiadanya kesiapan diri.

Take it or leave it. Sebuah frasa beda bahasa namun bermakna sama. Kalau berani ambil resiko, lakukan. Tapi, kalau ragu, tinggalkan. Sebuah keputusan pada umumnya tidak bisa dilakukan dalam semalaman, setidaknya menurutku sendiri. Kalaupun bisa, setelah sebuah keputusan diambil akan ada banyak pertanyaan yang mengiringi.

Secara pribadi, aku mengakui kalau aku adalah tipe orang yang cenderung sulit dan lambat dalam mengambil keputusan. Memikirkannya perlu memutar otak berkali-kali dan membuat ribuan skenario dari kemungkinan yang bisa terjadi. Seringkali, setelah membuat keputusan, aku merasa menyesal. Kemudian, memutuskan untuk kembali ke awal dan memulai semuanya dari nol. Mirip tombol respawn atau restart di game. Setelah sekian ratus kali dilakukan, itu semua cukup melelahkan, dan akhirnya menyadari bahwa ngga semua hal bisa dimulai dari nol seperti game. Kadang-kadang, mau tidak mau aku harus bertahan dengan keputusan itu dan menahan diri untuk tidak buru-buru me-restart semuanya. Melelahkan, tapi bagiku itu juga cerminan tanggung jawab.

PR besarnya, bagaimana orang dengan tipe seperti aku dapat menentukan sebuah keputusan tanpa berpikir berlebihan akan kejadian yang belum tentu terjadi? Bagaimana menjadi seseorang yang berani dan ngga ragu untuk menghadapi sebuah masalah? Bagaimana menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan ngga buru-buru menekan tombol restart setiap ada rintangan?

Popular Posts

Thank you, 2021

Menyusuri Lorong Kehidupan: Pencarian Terang di Tengah Kegelapan

Menerima kegagalan