Postingan

A Little Memories : An Unfortunate Moment

Halo! Bagaimana kabar? Sehat, kan? Alhamdulillah... Setelah beberapa hari blog ini dianggurkan (karena sedang tidak ada sesuatu yang perlu di posting :p), akhirnya saya akan membagikan sesuatu hal yang rasanya... ugh. Okay, sedikit nostalgia, ini adalah karya tulis bertema ' The Story of Our (Youth) Life ' yang waktu itu saya buat sendiri dalam rangka untuk mengikuti lomba Digital Writing dari LOOP KEPO Telkomsel bulan September tahun 2015 lalu, dan yang bisa lolos sampai tahap akhir bisa dapat kesempatan dimentorin sama artis-artis yang ahli di bidangnya. Di LOOP KEPO ini sendiri, ada 3 kategori utama, yaitu Mobile Video , Digital Music , dan Digital Writing . Dan aku tertarik buat ikutan Digital Writing. Well , saat itu artis yang mentorin Digital Writing adalah Raditya Dika. Kenapa aku milih Digital Writing ? Alasannya yang pertama, dari ketiga kategori itu, aku cuma bisa nulis, walaupun aku ngga begitu tau artinya digital writing itu apa. Alasan kedua adalah saya pengin k

Suka dan Duka Hidup Tanpa Hape #1YearWithoutPhone

   Ya, hari ini genap sudah hari ke 365 saya tanpa hape. Dan detik ini juga saya masih tidak memegang hape. Karena sebuah pencapaian yang unik ini, saya berniat untuk menuangkan suka duka-nya #1YearWithoutPhone di entri kali ini.    Setahun tanpa hape itu...    Susah! Asli susah. Hidup di zaman e& tanpa hape itu sangat-sangatlah susah. Teman-teman saya selalu susah bagaimana caranya untuk menghubungi saya, ketika mau diajak keluar, eh saya malah tidak bisa dihubungi, alhasil saya pun batal diajak main.    T api, kok Instagram-an sama Twitter-an bisa?    Itu bukanlah sesuatu yang sulit. Tinggal buka laptop, nyantol-in WiFi, beres deh. Layar lebih gede, koneksi mantep, baterai habis? tinggal colok :) Suka dan duka tanpa hape?   Oke, langsung saja saya tulissss. Suka 1. Tidak perlu bingung lagi kalau tidak update dan ketinggalan berita yang terbaru.           Bagi saya, itu hanya membuang-buang waktu saja. Kecuali, kalau memang kalian sedang ada bisnis yang

Saya dan Indonesia

Keinginan untuk pergi ke luar negeri sudah ada sejak saya masih duduk di kelas 3 SMP. Tapi saat itu, tidak terpikirkan entah akan pergi ke negara mana. Saya hanya ingin untuk pergi ke luar negeri, dengan cara apa pun itu. Anehnya, saya sempat berpikir jika saya bisa menjadi seorang tukang cuci piring di negeri orang yang (ternyata) di bayar dengan upah yang besar. Ya, tentu, saya mau-mau saja. Hehe. Disisi lain, dengan pikiran yang serius, saya harus mencari cara yang 'beneran'. Berhubung, saya orangnya suka ber-internet ria, saya pun googling. Entah mengapa, jari jemari ini langsung menuliskan sebuah kata kunci. Beasiswa. Ya, dengan beasiswa. Itu satu-satunya cara agar saya bisa mencapai negeri impian. Sejak saat itu, nafsu itu semakin tak tertahankan. Saya jadi mulai senang berkhayal tentang bagaimana saya jika saya nantinya berhasil mendapatkan beasiswa itu, dan perlahan-lahan mimpi-mimpi indah itu saya rajut sedemikian rupa. Di setiap rajutannya, saya sertakan doa kepad

Seharian Pas Hari Ulang Tahun, Ngapain Aja?

Ban bocor. Dateng telat. Dapet baju kerja kotor. Pulang telat. Di palak. Yap, 5 hal di atas tadi yang paling gue inget di hari ulang tahun gue yang ke 16 ini, hari ini. Yeyyy. I'm getting older, bung! (Bosen dibilang bocah. Hm) Sumpah, kalo diliat-liat kayaknya yang gue alami hari ini kejadian apes aja, ya? Ngga tau ini cuma kebetulan aja atau emang gue terlahir sebagai anak apes :| Singkat waktu, langsung aja gue cerita apa aja gue selama seharian penuh.  Seharusnya, sih, ini jadi hari bahagia gue *ngarep abis*. Tapi nyatanya? Ngga ada. Yang ngucapin aja cuma tiga orang. Sedih ngga, sih? FIRST of all, ya kaya biasanya, berangkat jam 1 kurang naik motor dari Sidoarjo ke Surabaya. Hari ini kan Jum'at, gitu, ya. Siang-siang gitu kan jalanan macet dong. Eh, herannya, udah tau jalanan macet, masih aja banyak yang malah naik mobil. Kan ogeb. Tambah macet, kan. Terus, engga tau perasaan kok setir motor goyang-goyang sendiri gitu, eh tambah lama taunya tambah kenceng gitu

Salah Jadwal

Jam 1 siang kurang 10 menit tadi dengan semangatnya aku berangkat naik motor ke hotel, menghindari macet yang kalo sekali kena macet bisa molor 10-15 menit an gitu. Di tengah perjalanan, aku udah prepare banget segala sesuatu apa yang bakal aku kerjain nanti. Itu udah semangat banget ceritanya, soalnya kemarin seharian libur sih, alhasil nganggur parah di rumah cuma gulang-guling di kasur :( Selesai parkir, udah deh, langsung masuk hotel, absen pake fingerprint , ngambil seragam, ganti baju, cuci muka, langsung naik ke lt 7, tempat kitchen berada. Yap, gitu aja, sih, kaya biasanya. Pas masuk kitchen, dengan santainya aku nyapa Chef sambil senyum-senyum, seketika seisi kitchen (pastry aja sih)melongo sambil bilang : "Lho, kok masuk?" Ada apa dengan aku? Aku juga bingung dong. Padahal belum ada semenit di kitchen eh, udah pada melongo gitu. "Ko masuk, sih?" Semua staff nanya gitu ke aku. Aku yang masih bingung dengan polosnya bertanya balik, "Emang kenap

Hujan

Itulah hal yang paling aku suka, diantara sekian banyak hal-hal lain yang ku suka. Hujan, entah mengapa tidak sedikit orang yang mengeluh-eluhkan kehadirannya. Mungkin karena kehadirannya yang tak diinginkan, dan sering membuat bumi ini bermasalah. Namun, Tuhan memang-lah yang Maha Adil. Ketika sebagian orang mengeluh tentang kehadirannya, di lain sisi orang akan merasa beruntung. Ya, misalnya saja tempat makan kaki lima. Mau tak mau, para pengendara yang tak bisa melanjutkan perjalanannya harus berhenti dan mencari tempat untuk berteduh, apapun itu, ia harus berhenti. Tak jarang, orang-orang akan berhenti di emperan toko yang telah tutup, juga berhenti sekaligus makan di kaki lima sambil menunggu hujan reda. Itu menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang. Juga, di musim hujan aku sering melihat banyak orang yang berjalan kaki sambil menuntun motor mereka, mencari-cari dimanakan dokter angin berada. Selain itu, di musim hujan juga aku sering melihat anak-anak usia 10 tahun

Magang Bareng Temen vs Sendirian (based on true story)

   Kamu magang sendirian? Emang enak? Ngga ada yang bisa diajak ngobrol, tau!    Kamu magangnya sama si A? Ngga risih apa? Dia kerjanya ngga pernah beres, loh!    Kamu magang sendirian? Cie yang ngga punya temen..    Kamu satu tempat magang sama si B & C? Cie Keluarga Bahagia cie...    Kalau kamu mandang orang yang magangnya sendirian itu : kuper, ngga punya temen, kerjanya lelet, ngga bakal bisa berkembang, nilai magangnya jelek, bahkan jomblo , itu salah besar! Ngga semua orang yang magang sendirian kaya gitu, kok.    Terus, kalau kalian mandang orang yang magangnya sama temen, bestfriend, sobat, atau apalah itu : pinter, kerjanya cepet (soalnya bareng-bareng gitu), keliatan 'wah', gaul abiss, nilainya magangnya bagus, punya gebetan banyak , itu juga salaah! Terus, yang bener gimana?       Detik-detik pertama masuk magang Bareng temen : "Kita disini bakal niat magang, kualias kerja bagus dan taat aturan. Kita disini ngga ada niat lain selain itu. Poko