Salah Jadwal

Jam 1 siang kurang 10 menit tadi dengan semangatnya aku berangkat naik motor ke hotel, menghindari macet yang kalo sekali kena macet bisa molor 10-15 menit an gitu. Di tengah perjalanan, aku udah prepare banget segala sesuatu apa yang bakal aku kerjain nanti. Itu udah semangat banget ceritanya, soalnya kemarin seharian libur sih, alhasil nganggur parah di rumah cuma gulang-guling di kasur :(

Selesai parkir, udah deh, langsung masuk hotel, absen pake fingerprint, ngambil seragam, ganti baju, cuci muka, langsung naik ke lt 7, tempat kitchen berada. Yap, gitu aja, sih, kaya biasanya.

Pas masuk kitchen, dengan santainya aku nyapa Chef sambil senyum-senyum, seketika seisi kitchen (pastry aja sih)melongo sambil bilang : "Lho, kok masuk?" Ada apa dengan aku? Aku juga bingung dong. Padahal belum ada semenit di kitchen eh, udah pada melongo gitu.

"Ko masuk, sih?"

Semua staff nanya gitu ke aku. Aku yang masih bingung dengan polosnya bertanya balik, "Emang kenapa, ya?"

Salah seorang staff yang lain langsung menjawab, "Kamu itu hari ini harusnya libur,"

Uceeeettt! Aku sedih bukan main! Mereka dengan santainya ngubah jadwalku yang padahal kemarin lusa aku liat hari ini aku harusnya masuk jam 2 :( terus dengan santainya Chef bilang, "Kamu hari ini pulang aja ya, gapapa, kan?"

Bu, plis. Butuh waktu 1 jam lebih buat dateng ke sini, dan sekarang dengan waktu kurang dari 15 menit aku disuruh pulang lagiii? Omaigat. But, that's ok lah. Waktunya bisa kepake buat main :)) *ups* (yah maklumlah, anak rumahan + remaja 16 tahun jarang bgt keluar rumah. Cihuy)

Akhirnya, berangkatlah aku dari hotel ke suatu tempat. Kemana? Ke GRAMEDIA. Wow. Aku sendiri juga kaget, sih. Padahal aku, mah, baca buku aja males. Tapi gatau kenapa kok tiba-tiba pengen ke Gramed aja. Wkwk

Daaannnn, di Gramed aku nemu buku banyaaaakkk banget! (yaiyalah, namanya juga toko buku) Eits, maksudnya, buku yang bener-bener nge-eye catching-in aku itu banyaaak banget gittuuuh. Sekali lagi, maklum lah, orang macam aku ini jarang sekali pergi ke tempat ginian. Sekali dateng, senengnya bukan kepalang.

Pertama, aku lihat ada buku tentang kamus Bahasa Jepang, Prancis, Korea, Jerman, dll. Bagi kalian mungkin biasa aja. Tapi bagi aku, ngga. Karena akhir-akhir ini entah kenapa aku seneng ngeliat orang bisa bahasa asing sedangkan aku engga bisa-bisa. Terutama kalo lagi baca buku tentang percakapan pake Bahasa Jepang, beuh, gausah ditanya lagi.

Kedua, aku juga liat buku-buku tentang art dan photography. Aku suka dengan hal-hal yang berbau dengan seni dan fotografi (yang juga termasuk dengan seni). Aku sempat baca sedikit tentang teknik-teknik lighting yang bagus seperti apa. Dan di buku itu juga ada gambar hasil dari teknik lighting yang bagus tadi. Sumpah keren!

Ketiga, aku liat buku-buku tentang dessert, dan makanan sejenisnya. Tapi ngga tau kenapa, aku lagi ngga mood buat baca buku tentang dessert. Padahal, itu adalah buku tentang passion aku :(

Keempat, kelima, keenam dan sampe yang terakhirrr..... jeng jeng! Akhirnya yang dicari-cari dari tadi ketemu juga! Buku Doriyaki dari +Andori Andriani (Dorippu)! Sebagian orang mungkin sudah tau tentang siapa itu kak Dori (Andriani). Dan, aku termasuk dari 'sebagian orang' itu. Kenapa sih, aku kok bisa seneng banget sewaktu nemuin bukunya kak Dori? Well. If i explain all that reason, i need too drink coffee first. Karena mata yang sudah mulai mengantuk dan males bikin kopi, intinya aja ya.
Jadi, kak Dori adalah salah satu inspirator-ku dan anak-anak lain yang punya mimpi bisa mengenyam pendidikan ke Negeri Sakura. Selain itu, beberapa orang juga kagum akan kisah hidup (hingga kisah cinta) kak Dori yang kalo diliat-liat, jarang banget ada orang se-lucky dia :') Yups, itulah sedikit alasan yang bisa aku bagikan buat kalian yang pengen tau tentang sosok Kak Dori.

Lanjut

Tapi sayangnya, karena waktu itu aku niatnya cuma window shopping alias ngga niat buat beli apa apa karena ngga punya uang, terpaksa aku cuma bisa liat book covernya sambil nangis kecil dalam hati. But, i feel so happy! Karena aku kira buku itu ngga bakal dijual di Gramedia yang aku kunjungi. Eh, ternyata adaa. Ahihihii.

Ngga kerasa sudah ber jam-jam aku di Gramedia, saatnya pulang, karena selain waktu yang sudah semakin malam, juga perut yang berteriak-teriak meminta di'masuki' sesuatu. Alhasil, aku harus pulang, dengan perasaan yang cukup lega, karena ternyata aku bukanlah orang yang benar-benar membenci buku (karena dulu sempet mikir gini), aku masih senang melihat-lihat buku. Buku itu tidak membosankan seperti apa yang dikira kebanyakan orang. Lagian, buku itu juga Jendela Ilmu. Aku juga sadar, ternyata teman-temanku pada pinter karena mereka pada rajin baca buku, entah itu novel, komik, sampe buku pelajaran. Dari bacaan yang ringan sampe yang berat. Karena, tanpa disadari dengan membaca (apapun itu) bisa meningkatkan memorial otak.

Di masa depan nanti, aku juga sempat mikir. Kalau aku sudah punya rumah dan berkeluarga nanti (amin), aku mau setiap kamar anggota keluarganya bakal ada rak buku kecil yang berisi bermacam-macam buku, mulai dari Al-Qur'an, buku bahasa asing, buku pelajaraan (berbahasa ringan), dan apapun itu. Karena, kebiasaan itu sebaiknya dimulai dari lingkungan yang terdekat, agar ketika anak-cucu kita besar nanti, kebiasaan membaca itu akan terus melekat pada dirinya dan dengan itu otaknya bakal terus berkembang dan semakin pinter. Dijamin!

Yuk membaca! :))

Popular Posts

Thank you, 2021

Menyusuri Lorong Kehidupan: Pencarian Terang di Tengah Kegelapan

Menerima kegagalan