Review Buku "You Do You": Meyakinkan Diri untuk Mencoba

YOU DO YOU, Discovering Life through Experiments & Self Awareness

Penulis: Fellexandro Ruby

Mulai Dibaca : 5 Juli 2022
Selesai : 24 Juli 2022
Bahasa : Indonesia
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Cetakan : Ke-11, Mei 2022
Tebal Buku : 233 halaman
Genre : Non-Fiksi (Self-Improvement)
Harga : Rp 128.000


Happiness is liking yourself, liking what you do, and liking how you do it.

Kalimat yang ada pada bagian akhir buku ini menegaskan apa arti kebahagiaan menurut Ruby, sesederhana menyukai diri sendiri, menyukai apa yang kamu lakukan, dan menyukai bagaimana kamu melakukan sebuah pekerjaan.

Satu dekade pertama perjalanan kariernya ia habiskan dengan bereksperimen sembilan macam profesi yang berbeda, mulai dari seorang sales, petugas lelang, hingga menjadi seorang manajer produk di sebuah perusahaan start-up teknologi. Dan kini, ia telah menemukan ikigai-nya untuk #belajarberkaryaberbagi sambil menekuni kariernya sebagai seorang pengusaha.

Ruby memecah 5 pokok bahasan utama ke dalam sub bab dengan porsi bacaan yang lebih singkat, yang membuat pengalaman membaca buku ini tidak terasa menjemukan. Waktu aku mulai membaca salah satu bagiannya, aku merasa tidak bisa berhenti. Buku ini juga tidak mengharuskan kita untuk membacanya dari depan. Kamu bisa mulai dari bagian yang paling menarik buatmu. Walaupun begitu, buku ini berhasil membuatku candu dan penasaran akan bagian-bagian yang lain.

Kelebihan

Berwawasan luas

Pertama, mari kita bahas mulai dari bagian favoritku, yaitu Bertemu dengan Diri Sendiri (self-awareness). Pada bagian ini, jujur, membuatku sangat amat bergairah, karena Ruby banyak memberikan wawasan baru yang belum pernah aku tahu sebelumnya. Seperti, pentingnya personal value, cara belajar yang paling cocok, waktu terbaik untuk belajar/bekerja, dan sebagainya. Pada bagian ini, Ruby juga banyak menyebutkan hasil penelitian yang dapat mendukung opininya, cukup memberikan kesan yang bagus dari keseluruhan buku ini. Di samping aku benar-benar menyukai pembahasan apapun tentang self-awareness, pengetahuan dan wawasan baru yang aku temukan dari buku ini membuatku cukup yakin bahwa buku ini bakal ngena di hati mereka yang lagi bingung sama dirinya sendiri.

Self-awareness, ibarat otot, bisa dilatih, bisa digedein, tapi berlatihlah dengan trainer (circle of trust) yang tepat. Niscaya, perkembangan lo akan lebih cepat, dan mencegah terjadinya cedera yang tidak perlu. ;)

Gaya bahasa

Ruby menggubakan bahasa yang cenderung santai, khas bahasa milenial, laiknya sedang berdialog. Pengalaman membacanya menjadi terasa menyenangkan seperti sedang berdiskusi langsung dengan penulis secara tatap muka. Juga, Ruby mampu membawakan bahasan yang sedikit rumit dengan bahasa awam agar mudah dipahami pembaca.

Tampilan dan fitur buku

Di setiap babnya, buku ini menggunakan warna tema yang berbeda, hal kecil yang sangat jarang diperhatikan oleh penulis atau penerbit lain di dalam bukunya. Menurutku, ini berguna buat membentuk karakter pembahasan di dalam setiap BAB sehingga pembaca bisa lebih fokus. Buku ini juga memiliki fitur dan detail yang tidak terpikirkan sebelumnya. Seperti, memberikan rujukan pada pembahasan yang saling terkait di BAB yang berbeda; adanya QR code yang menunjukkan sebuah video bukti ketika Ruby bekerja sebagai operator alat berat (BAB 2.3, hal. 61); dan adanya kolom kosong khusus yang bisa kita gunakan untuk mencatat rangkuman pembahasan dari setiap BAB besera QR code yang merujuk pada referensi-referensi yang ia gunakan untuk mendukung gagasannya.

Aku jadi teringat salah satu kalimat di dalam video YouTube Veritasium: The Biggest Myth in Education soal learning styles:

Ultimately, the most important thing for learning is not the way the information is presented, but what is happening inside the learner's head.

Bagiku, dengan seluruh adanya fitur yang tersemat di dalam buku ini, You Do You adalah sebuah contoh aplikasi nyata sebuah konsep: belajar bukanlah tentang bagaimana penulis menyampaikan gagasannya, namun tentang apa yang ada di dalam pikiran pembaca. Buku ini membuat pikiran pembaca belajar secara aktif untuk membantu memahami gagasan yang disampaikan penulis secara utuh.

Kekurangan

Perlu dikritisi lebih lanjut

Pertama, walaupun pada bagian pembahasan self-awareness yang aku sukai Ruby banyak memberikan pengetahuan baru seperti DISC assessment tools dan VARK questionnaire, kadang pengetahuan baru seperti ini perlu untuk dikritisi. Seperti, saya memvalidasi kebenaran dan keakuratan VARK questionnaire yang ternyata tidak sepenuhnya benar, karena latar belakang lahirnya VARK banyak ditentang oleh para peneliti pendidikan. Veratisum melakukan eksperimen non-saintifik di dalam videonya: The Biggest Myth in Education dan membuktikan bahwa orang bisa belajar dengan cara apapun, terlepas dari kecenderungannya pada hasil VARK questionnaire (visual, auditory, reading, dan kinesthetic).

Penggunaan bahasa asing

Kedua, dengan latar belakang penulis yang banyak berkelana di berbagai negara, memengaruhi gaya bahasa yang ia gunakan di dalam buku ini. Salah satu contohnya ada pada bagian saat Ruby menyampaikan perkataan John Mayer di dalam bahasa Inggris (BAB 3.6, hal. 123) dari film dokumenter John Mayer: Someday I’ll Fly tanpa menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia. Aku pikir, hal ini akan sedikit menyulitkan pembaca yang kurang menggunakan bahasa Inggris di dalam kesehariannya untuk memahami bagian ini. Walaupun begitu, seperti yang telah Ruby katakan di pendahuluan buku, kita bisa menggunakan bagian seperti ini untuk belajar kosakata baru dan melatih kemampuan memahami teks bahasa Inggris kita.

Kesan akhir

Walaupun Ruby mengatakan bahwa audiens yang ia sasar untuk buku ini adalah mereka yang berusia 20 dan 30-an, namun menurutku buku ini lebih cocok buat mereka yang sedang berada di usia 20-an, di mana orang pada usia ini memiliki banyak pertanyaan tentang hidup dan karier mereka.

Berulang kali ketika aku tengah membaca buku ini, aku sedang membaca buku pedoman hidup. Agak berlebihan, ya? Tapi benar adanya. Aku beruntung bisa membaca buku ini di saat usiaku masih 20-an awal. Aku merasa sangat terinspirasi dan berharap kamuーyang berniat untuk membaca buku iniーjuga bisa menemukan insight baru yang meyakinkanmu pada apapun pilihan hidupmu.

I don’t divide the world into the weak and strong, or the success and failures… I divide the world into the learners and the non-learners.

Popular Posts

Thank you, 2021

Menyusuri Lorong Kehidupan: Pencarian Terang di Tengah Kegelapan

Menerima kegagalan